deskripsi dari pertahanan ego:
Represi : Yang palign dasar di antara mekanisme pertahanan lainnya.  suatu cara pertahanan untuk menyingkirkan dari kesadaran pikiran dan  perasaan yang mengancam. represi terjadi secara tidak disadari.
Denial : Memainkan peran defensif, sama seperti represi. orang  menyangkal untuk melihat atau menerima masalah atau aspek hidup yang  menyulitkan. Denial beroperasi pada taraf preconscius atau conscius
Reaction Formation : Salah satu pertahanan terhadap impuls yang  mengancam adalah secara aktif mengekspresikan impuls yang bertentangan  dengan keinginan yang mengganggu, orang tidak usah harus menghadapi  anxietas yang muncul seandainya ia menemukan dimensi yang ini (yang  tidak dikehendaki) dari dirinya. individu mungkin menyembunyikan  kebencian dengan kepura-puraan cinta, atau menutupi kekejaman dengan  keramahan yang berlebihan.
Proyeksi : Mengatribusikan pikiran, perasaan, atau motif yang tidak  dapat diterima kepada orang lain. mengatakan bahwa impuls-impuls ini  dimiliki oleh “orang lain diluar sana, tidak oleh saya”. misalnya  seorang laki-laki yang tertarik secara seksual kepada anaknya perempuan,  mengatakan bahwa anaknyalah yang bertingkah laku seduktif. dengan  demikian ia tidak usah harus menghadapi keinginannya sendiri.
Displacement : salah satu cara menghadapi anxietas adalah dengan  memindahkannya dari objek yang mengancam kepada objek “yang lebih aman”.  misalnya orang penakut yang tidak kuasa melawan atasannya melampiaskan  hostilitasnya di rumah kepada anak-anaknya
Rasionalisasi : kadang-kadang orang memproduksi alasan-alasan “baik”  untuk menjelaskan egonya yang terhantam. rasionalisasi membantu untuk  membenarkan berbagai tingkah laku spesifik dan membantu untuk melemahkan  pukulan yang berkaitan dengan kekecewaaan. misalnya bila orang tidak  mendapatkan posisi yang diinginkannya dalam pekerjaan, mereka memikirkan  alasan-alasan logis mengapa mereka tidak mendapatkannya, dan  kadang-kadang mereka berusaha membujuk dan meyakinkan dirinya sendiri  bahwa sebenarnya dia tidak menghendaki posisi tersebut.
Sublimasi : Dari pandangan freud, banyak kontribusi artistik yang  besar merupakan hasil dari penyaluran energi sosial atau agresif kedalam  tingkah laku kreatif yang diterima secara sosial dan bahkan dikagumi.  misalnya impuls agresif dapat disalurkan menjadi prestasi olahraga.
Regresi : Beberapa orang kembali kepada bentuk tingkah laku yang  sudah ditinggalkan. menghadapi stress atau tantangan besar, individu  mungkin sudah berusaha untuk menanggulangi kecemasan dengan bertingkah  laku tidak dewasa atau tak pantas.
Introyeksi : Mekanisme introyeksi terdiri dari mengambil alih dan  “menelan” nilai-nilai standar orang lain. misalnya seorang anak yang  mengalami penganiayaan, mengambil alih cara orangtuanya menanggulangi  stress, dan dengan demikian mengabadikan siklus penganiayaan anak.  introyeksi dapat pula positif, bila yang diambil alih adalah nilai-nilai  positif dari orang-orang lain.






minal 'aidin wal faidzin yak sob...
ReplyDeletekeren euy menu lava ama slidernya :-bd
mantap dan gaya!!!
ya sama2....
ReplyDeleteThank's bnget dah mau koment ya...
ni jg lum lama jadi blognya...jdnya masih agk kurang nyentrik..