Tuesday, September 7, 2010

Tujuan Pendidikan

Setelah kita mengetahui Mapping ilmu keseluruhan, bingkai besar dari ilmu keseluruhan yakni ada ilmu yang bersumber dari kitab-kitab suci dan ada ilmu yang bersumber dari ayat-ayat Tuhan yang ada di alam ini, maka kita tahu pula turunan atau derivatif dari ilmu-ilmu tersebut yang ini akan kita bahas nanti tersendiri.
 
Dari ilmu-ilmu yang bersumber dari kitab suci, kita bagi menjadi dua yakni yang ilmiah dan non ilmiah atau yang masuk akal dan yang gak masuk akal, dan dari ayat-ayat Tuhan yang ada di alam juga demikian, ada yang ilmiah dan non ilmiah. Yang ilmiah terbagi 2 yakni ilmu2 sosial dan ilmu2 alam. ilmu2 alam menjadi banyak cabang ilmu seperti fisika, kimia, biologi, dll. Dan  ilmu2 sosial menjadi banyak cabang pula seperti ilmu sejarah, ilmu2 sosial, ekonomi, psikologi, dll. Yang masing-masing ilmu itu kemudian memiliki derivatif sendiri-sendiri dan cabang ranting keilmuan sendiri-sendiri.
 
Lalu untuk tujuan apa sebenarnya ilmu itu diturunkan oleh sang Sumber Ilmu?
dan ditujukan ke siapa ilmu tersebut?
Tak ada jawaban lain yang keluar adalah segala macam yang ada di jagad alam raya semesta ini adalah diperuntukkan untuk manusia. Ilmu adalah diperuntukkan untuk manusia, hewan tidak memerlukan ilmu sebagaimana manusia memerlukan ilmu.
Lalu untuk keperluan apakah manusia itu mempelajari ilmu?
atau hakekat ilmu itu diturunkan sebenarnya untuk apa?
 
Apakah kita pernah berpikir, mengapakah dunia ini di awali dengan istilah "alam", alam dunia, demikian juga dengan akherat, diawali dengan istilah "alam"?
Alam berasal dari bahasa Arab yang berarti "Alamat", tanda-tanda dari keberadaan "sesuatu" dalam hal ini, Alam dunia adalah tanda-tanda dari keberadaan adanya alam akherat dan tanda-tanda dari keberadaan Allah.
Demikian juga, alam akherat adalah tanda-tanda atau alamat dari keberadaan adanya Allah.
 
Oleh sebab itu, baikpun yang melalui jalur ilmu-ilmu yang berasal dari kitab suci dan yang melalui jalur ilmu-ilmu yang berasal dari ayat-ayat yang ada di alam, semuanya akan menuju satu titik yakni "IMAN KEPADA ALLAH" atau meyakini adanya SESUATU yang menjadikan segala sesuatu.
 
Lewat jalur mana saja, baikpun lewat jalur keilmuan melalui kitab suci, maupun melalui jalur keilmuan yang ada di alam dimana semuanya mampu meningkatkan keimanan kepada sang pencipta, maka itulah yang disebut dengan ULAMA.
 
Jadi ULAMA itu bisa melalui jalur pembelajaran dari kitab suci, dan juga bisa melalui jalur pembelajaran dari ayat-ayat yang ada di alam ini. Mana saja lewatannya, asalkan bisa meningkatkan keyakinan akan keberadaan SANG PENCIPTA, maka perlulah sebuah ilmu itu ditempuh.
 
Apakah hakekat adanya ILMU itu berakhir pada KEIMANAN adanya SANG PENCIPTA ?
TIDAK !!!
Robbinass, Malikinass, Ilahinass,
Tuhan manusia, Tuhan manusia, Tuhan manusia,
 
Nabi bersabda,"Keimanan tanpa kemanusiaan itu Kadzib, DUSTA, dan kemanusiaan tanpa keimanan itu FATAMORGANA"
 
Ilmu yang bisa mengantarkan kepada KEIMANAN belumlah cukup jika tidak sampai mengantarkan kepada AMAL kepada kemanusiaan dan ATSAR atau bekas yang MANFAAT pada manusia baik manusia masa dulu, masa kini maupun masa nanti.
 
Inilah yang kemudian dirangkum dalam satu istilah,AKHLAKUL KARIMAH..Akhlak yang sempurna, atau Akhlak yang Baik..
 
"Innama bu'itsu li utamimma makarimal akhlak"
"Sesungguhnya engkau kuperintahkan untuk menyempurnakan akhlak"
 
Ilmu yang bisa mengantarkan kepada keimanan dan bisa membawa kepada amal yang bermanfaat, amal yang sholeh, amal yang beratsar positif inilah yang juga disebut ilmu yang bisa mengantarkan kita untuk ibadah, ibadah yang menuju ketakwaan dan ketakwaan yang menjadikan kita akan mencapai derajat syukur. Abdan Syakuro........
 
Bagaimanakah menjadi Abdan Syakuro itu?
Ada 3 titik di huruf SYIN yang membedakan antara huruf SYIN dengan hurun SIN...
Kalau tiga titik itu dipasang, maka dibacanya SYUKUR, bersyukur, tetapi kalau 3 titik itu dihilangkan bacanya jadi SAKARO alias Teler atau mendem atau linglung..
 
3 Titik di dalam Syukur itu yang menurut Imam Ghozali Tiap-tiap titik itu masing-masing meliputi 3 hal pokok di dalam syukur
1. Tahu wujud nikmat
2. Tahu sumber nikmat
3, Tahu tujuan nikmat
 
Titik yang ke 2
1. Gembira karena wujud nikmat
2. Gembira karena tahu sumber nikmat
3. Gembira karena dapat memenuhi tujuan nikmat
 
Titik yang ke 3
1. Berterimakasih karena wujud nikmat
2. Berterima kasih kepada sumber nikmat
3. Berterima kasih dengan memanfaatkan nikmat sesuai peruntukannya..
 
Nah, di dalam masalah ilmu, wujud nikmatnya adalah ilmu, sumber nikmatnya dari sang Maha ILMU, tujuan nikmat ilmu adalah untuk dimanfaatkan demi kebaikan, gembira karena mendapatkan ilmu, gembira karena mengetahui darimana ilmu itu berasal, gembira karena tahu untuk apa ilmu itu diberikan, dan berterima kasih karena wujud nikmat dengan terus menerus menggali keilmuan, berterimakasih kepada sumber nikmat yakni berterima kasih kepada sumber ilmu dan setelah itu mempraktekkan ilmu itu sesuai peruntukkannya yakni kemanfaatan bagi banyak orang, bermanfaat bagi banyak orang, sebagai wujud pengabdian kepada sang pemberi nikmat.
 
Nah, untuk hal inilah REVOLUSI yang kedua mesti dilakukan, yakni REVOLUSI TUJUAN PENDIDIKAN yang mesti disusun dan dilaksanakan,
Yakni :
1. Demi ilmu itu sendiri yang mesti dipelajari sebagai wujud syukur kepada sang Pemberi Ilmu yang tidak pernah memberikan sesuatu yang sia-sia.
2. Ilmu yang sudah kita peroleh ditingkatkan untuk meningkatkan keimanan kepada sang Pemberi Ilmu bahwa Dia memang Ada
3. Ilmu yang sudah kita peroleh kita praktekkan menurut kemanfaatannya masing-masing.
4. Ilmu yang sudah kita terima kita praktekkan dan membawa bekas kemanfaatan yang abadi, baik bagi manusia yang lalu, manusia sekarang maupun manusia yang akan datang
5. Yang dituju di dalam pendidikan adalah Akhlakul Karimah, akhlak yang sempurna, ilmu yang tidak mengantarkan pada akhlak yang sempurna belumlah sesuai dengan peruntukan ilmu itu sendiri.
 
Akan berbeda akhlak atas dasar keilmuan, pemahaman, penghayatan, dan kesadaran dengan akhlak yang tidak berdasar kepada keilmuan, pemahaman, penghayatan dan kesadaran...untuk keperluan itulah PENDIDIKAN diadakan..
 
Lalu dimanakah letak kepandaian, kepintaran, kecerdasan ?
 
Kalau memakai istilah yang umum, Pendidikan ditujukan untuk Afektif, Kognitif dan Psikomotorik
Seolah-olah yang dibahas dan didiskusikan di atas barulah soal Afektif dan Psikomotorik saja, lalu dimanakah letak Kognitif ?
 
Istilah-istilah Afektif, Kognitif dan Psikomotorik memang tidak lagi saya pakai, sebab di dalam istilah2 tersebut, kesan integrity seolah2 menjadi bias..
Afektif seolah menjadi sendiri, Kognitif menjadi hal yang tersendiri dan Psikomotorik seolah menjadi tersendiri, nanti akan kita detailkan, mengapa istilah2 ini menjadi tidak tepat lagi untuk dipakai. Sedangkan semuanya itu cukup dirangkum dengan satu istilah saja, AKHLAKUL KARIMAH. Akhlak yang sempurna, Akhlak yang berangkat dari keilmuan yang tinggi, pemahaman yang luas, penghayatan yang mendalam dan kesadaran yang jernih, yang menggerakkan seluruh sel-sel syaraf yang ada baik di hati maupun di akal pikir dan menggerakkan seluruh jaringan syaraf dan otot yang ada di jasmani manusia untuk bergerak, bergerak sesuai akal pikir melalui otak yang memerintah, dan otakpun bergerak didasari dorongan hati yang bersih dan suci...
 
Salam persaudaraan
huttaqi
from: www.huttaqi.com

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...