Tuesday, February 14, 2012

Cara Menghadapi Kegalakan Anak-anak

REPUBLIKA.CO.ID, Santi (bukan nama sebenarnya) kebingungan. Sang buah hati yang masih balita kelihatan bertemperamen keras. Gampang marah, sering berkata kasar, dan berperilaku tidak sopan pada adik-adiknya. Santi mulai merasa terganggu dengan tingkah laku anaknya itu. Namun, dia pun kebingungan untuk bersikap. Bila terlalu keras, khawatir si anak bakal ketakutan atau jadi inferior. Kalau terlalu lembut, khawatir juga tidak mempan untuk mengubah perilakunya.
Menurut Elly Risman Musa, setiap anak membawa karakter yang berbeda-beda. Ada anak mudah, anak sulit, dan anak yang membutuhkan waktu untuk beradaptasi di lingkungan. Orang dewasa sering memberi label-label pada anak yang aktif, banyak bergerak, punya rasa ingin tahu yang besar dengan julukan 'keras', nakal atau tidak tahu disiplin.

Anak-anak, papar Elly, adalah produk pengasuhan kedua orang tuanya. Ketegangan yang dialami anak pun bisa dipicu oleh beragam penyebab. Indikasi adanya agresivitas baik verbal maupun tindakan menunjukkan anak sedang membutuhkan perhatian. Mungkin dia sedang mengalami tekanan apakah dari sekolah, teman bermain atau lingkungan.

Boleh jadi pula anak sedang membutuhkan rasa aman dengan cara ingin selalu berada di sekitar ayah dan ibu. Pada saat seperti ini seharusnya orang tua 'ngeh' (memahami) bahwa ada sesuatu dengan anak.

Bila menghadapi masalah seperti ini, Elly menyarakan agar ibu yang bekerja kembali ke rumah dan menghabiskan waktu bersama anak. Ajak anak bicara dan beri perhatian penuh. Dengan demikian anak merasa aman dan ia mau menceritakan apa yang sesungguhnya sedang terjadi, walaupun tidak ada permasalahan, gejala yang muncul mudah-mudahan hilang seiring munculnya rasa aman pada anak.

0 comments:

Post a Comment

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...