Allah berfirman
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS. Ath Thalaaq : 2-3)
Manusia yang beriman dan bertakwa sebetulnya tidak perlu was-was dengan hidupnya. Tidak perlu galau dalam kondisi hidupnya. Memang tidak sesederhana itu, karena kadang hidup tidak selalu mulus, kadang kita menahan sakit, menahan nyeri, tapi justru rasa nyeri itu yang akan menggugurkan dosanya bila mau bersikap sabar. Bila rasa nyeri itu tidak dihadapi dengan sabar, malah sepertinya menganggap bahwa hidup itu sepertinya tidak adil, kenapa orang lain hidupnya senang, aku dipersulit. Atau misalnya terlalu sibuk membahas ketidak adilan di dunia, itu juga berarti menganggap Allah telah bersikap tidak adil. Bagi manusia yang beriman yang bertakwa, semua kejadian di dunia adalah karena kasih sayang Allah. Semua adalah karena Allah bermaksud baik pada manusia yang beriman.
Ada pendapat yang sedikit tidak nyaman didengar memang. Beruntunglah orang yang mendapat ujian kesulitan dari Allah, karena akan cenderung mendekatkan diri pada Allah. Sedangkan orang yang mendapat kesenangan malah rugi, karena akan menjauh dari Allah sibuk bersenang-senang tanpa mengingat Allah. Tapi ingat, bahwa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan do'a yang artinya minta kebaikan dunia dan akhirat. Jadi dalam kondisi yang dianggap orang lain tidak menyenangkan dia tetap merasa nyaman, kecukupan, tetap bersyukur pada Allah.
Para ahli sihir itu rajin menggoda manusia, dengan menawarkan kekuatan gaib, biasanya berupa jimat. Kalo baca di internet iklannya, aku sampai terheran-heran membaca iklan yang aku samarkan seperti ini "mustika gombal-gombalan dari bisikan jin muslim yang sesuai ridho Allah bisa membuat anda bijak, mudah mengambil keputusan dari masalah sulit, disegani, dan bila memberi proposal proyek akan mudah disetujui, mahar sekian sekian". Atau "bedak ajaib yang bila dioleskan di muka wajah akan tampak bercahaya membuat laki-laki tertarik diganti dengan mahar sekian sekian".
Orang yang tadinya gak percaya diri, selalu dipandang sebelah mata, setelah mengambil jimat dengan mengganti mahar sekian-sekian itu mendadak jadi pedhe banget. Melamar kerja sana sini, diterima, mengajukan proposal gol terus. Sedangkan perempuan beli bedak ajaib mendadak dikagumi laki-laki, dikejar-kejar tinggal pilih maunya yang mana, biasanya yang tajir. Aaaah... itu hanya kesaktian sesaat. Gak akan lama, dan setelah kesaktian habis dia lebih terpuruk dari sebelumnya. Belum lagi membayangkan saat kematian, azab kubur, di padang mahsyar terus dihisab... hiii ngeri.
Manusia yang beriman, walau dalam situasi tidak menyenangkan tetap optimis, beranggapan kejadian itu terbaik bagi dirinya. Dan tidak tinggal diam, selalu berikhtiar untuk menjadi lebih baik. Biasanya bantuan dari Allah adalah saat terdesak. Aku jadi teringat saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki gua untuk menyelamatkan diri mendadak ada bantuan dari Allah berupa sarang laba-laba yang tebal. Jadi gak kayak Harry Potter gitu, yang mengayunkan tongkat ajaib lalu ada keajaiban muncul. Walaupun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah kekasih Allah, tapi Allah selalu memberi situasi yang perlu diatasi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berusaha mengatur strategi, lalu strategi itu diterapkan, dan kemudian pada saat terdesak, barulah mukjizat itu muncul.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berikhtiar sebaik mungkin, bahkan kadang tidak tau tentang ke depannya bagaimana. Bila Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bisa bercerita tentang akhir zaman akan adanya dajjal, bangkitnya Nabi Isa 'alaihi sallam, karena pada bagian tersebut Allah memberi gambaran yang jelas. Tapi tentang kiamat, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak tahu menahu dan tidak ingin tahu.
Orang beriman dan bertakwa yang selalu berprasangka baik pada Allah, menganggap kejadian yang nyaman dan tidak nyaman tetap membuatnya tenang, bahkan tidak hanya menyangkut dirinya sendiri tapi juga pada orang lain. Berusaha memperbaiki diri dengan ikhtiar, dan wajar tekanan akan muncul dimana-mana, tapi Insya Allah akan ada bantuan dari Allah saat terdesak. Dan bantuan dari Allah akan semakin meningkatkan keimanannya. Lalu bersiap-siap akan ada kejadian lain lagi yang akan menusuk hatinya. Memang untuk kembali tenang butuh waktu, tapi akhirnya semua bisa diatasi.
Dunia itu hanya permainan, gak beda kayak catur, monopoli, ular tangga, mainnya gak usah dibawa serius sampe berantem kalo dikalahkan lawan. Kepada lawan-lawannya senyum aja kalah atau menang dalam permainan itu. Manusia yang sanggup meraih kemenangan adalah manusia yang bertakwa, mendirikan shalat, beramal shaleh. Doa setelah shalat dan amal shaleh dengan banyak membantu orang itulah yang akan membantu muncul bantuan dari Allah saat terdesak. Jadi walau SEPERTINYA kalah dengan orang yang tidak beriman, akhirnya nanti waktu akan menjawab, siapa yang belakangan menyesal dan siapa yang belakangan tesenyum bahagia, damai, berbunga-bunga berada di sisi Allah.
Allah berfirman
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al An'am : 32)
Allah berfirman
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. An Nuur : 52)
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar.
Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya (QS. Ath Thalaaq : 2-3)
Manusia yang beriman dan bertakwa sebetulnya tidak perlu was-was dengan hidupnya. Tidak perlu galau dalam kondisi hidupnya. Memang tidak sesederhana itu, karena kadang hidup tidak selalu mulus, kadang kita menahan sakit, menahan nyeri, tapi justru rasa nyeri itu yang akan menggugurkan dosanya bila mau bersikap sabar. Bila rasa nyeri itu tidak dihadapi dengan sabar, malah sepertinya menganggap bahwa hidup itu sepertinya tidak adil, kenapa orang lain hidupnya senang, aku dipersulit. Atau misalnya terlalu sibuk membahas ketidak adilan di dunia, itu juga berarti menganggap Allah telah bersikap tidak adil. Bagi manusia yang beriman yang bertakwa, semua kejadian di dunia adalah karena kasih sayang Allah. Semua adalah karena Allah bermaksud baik pada manusia yang beriman.
Ada pendapat yang sedikit tidak nyaman didengar memang. Beruntunglah orang yang mendapat ujian kesulitan dari Allah, karena akan cenderung mendekatkan diri pada Allah. Sedangkan orang yang mendapat kesenangan malah rugi, karena akan menjauh dari Allah sibuk bersenang-senang tanpa mengingat Allah. Tapi ingat, bahwa nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam telah mengajarkan do'a yang artinya minta kebaikan dunia dan akhirat. Jadi dalam kondisi yang dianggap orang lain tidak menyenangkan dia tetap merasa nyaman, kecukupan, tetap bersyukur pada Allah.
Para ahli sihir itu rajin menggoda manusia, dengan menawarkan kekuatan gaib, biasanya berupa jimat. Kalo baca di internet iklannya, aku sampai terheran-heran membaca iklan yang aku samarkan seperti ini "mustika gombal-gombalan dari bisikan jin muslim yang sesuai ridho Allah bisa membuat anda bijak, mudah mengambil keputusan dari masalah sulit, disegani, dan bila memberi proposal proyek akan mudah disetujui, mahar sekian sekian". Atau "bedak ajaib yang bila dioleskan di muka wajah akan tampak bercahaya membuat laki-laki tertarik diganti dengan mahar sekian sekian".
Orang yang tadinya gak percaya diri, selalu dipandang sebelah mata, setelah mengambil jimat dengan mengganti mahar sekian-sekian itu mendadak jadi pedhe banget. Melamar kerja sana sini, diterima, mengajukan proposal gol terus. Sedangkan perempuan beli bedak ajaib mendadak dikagumi laki-laki, dikejar-kejar tinggal pilih maunya yang mana, biasanya yang tajir. Aaaah... itu hanya kesaktian sesaat. Gak akan lama, dan setelah kesaktian habis dia lebih terpuruk dari sebelumnya. Belum lagi membayangkan saat kematian, azab kubur, di padang mahsyar terus dihisab... hiii ngeri.
Manusia yang beriman, walau dalam situasi tidak menyenangkan tetap optimis, beranggapan kejadian itu terbaik bagi dirinya. Dan tidak tinggal diam, selalu berikhtiar untuk menjadi lebih baik. Biasanya bantuan dari Allah adalah saat terdesak. Aku jadi teringat saat Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam memasuki gua untuk menyelamatkan diri mendadak ada bantuan dari Allah berupa sarang laba-laba yang tebal. Jadi gak kayak Harry Potter gitu, yang mengayunkan tongkat ajaib lalu ada keajaiban muncul. Walaupun Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah kekasih Allah, tapi Allah selalu memberi situasi yang perlu diatasi Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam berusaha mengatur strategi, lalu strategi itu diterapkan, dan kemudian pada saat terdesak, barulah mukjizat itu muncul.
Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam selalu berikhtiar sebaik mungkin, bahkan kadang tidak tau tentang ke depannya bagaimana. Bila Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam bisa bercerita tentang akhir zaman akan adanya dajjal, bangkitnya Nabi Isa 'alaihi sallam, karena pada bagian tersebut Allah memberi gambaran yang jelas. Tapi tentang kiamat, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam sama sekali tidak tahu menahu dan tidak ingin tahu.
Orang beriman dan bertakwa yang selalu berprasangka baik pada Allah, menganggap kejadian yang nyaman dan tidak nyaman tetap membuatnya tenang, bahkan tidak hanya menyangkut dirinya sendiri tapi juga pada orang lain. Berusaha memperbaiki diri dengan ikhtiar, dan wajar tekanan akan muncul dimana-mana, tapi Insya Allah akan ada bantuan dari Allah saat terdesak. Dan bantuan dari Allah akan semakin meningkatkan keimanannya. Lalu bersiap-siap akan ada kejadian lain lagi yang akan menusuk hatinya. Memang untuk kembali tenang butuh waktu, tapi akhirnya semua bisa diatasi.
Dunia itu hanya permainan, gak beda kayak catur, monopoli, ular tangga, mainnya gak usah dibawa serius sampe berantem kalo dikalahkan lawan. Kepada lawan-lawannya senyum aja kalah atau menang dalam permainan itu. Manusia yang sanggup meraih kemenangan adalah manusia yang bertakwa, mendirikan shalat, beramal shaleh. Doa setelah shalat dan amal shaleh dengan banyak membantu orang itulah yang akan membantu muncul bantuan dari Allah saat terdesak. Jadi walau SEPERTINYA kalah dengan orang yang tidak beriman, akhirnya nanti waktu akan menjawab, siapa yang belakangan menyesal dan siapa yang belakangan tesenyum bahagia, damai, berbunga-bunga berada di sisi Allah.
Allah berfirman
Dan tiadalah kehidupan dunia ini, selain dari main-main dan senda gurau belaka. Dan sungguh kampung akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Maka tidakkah kamu memahaminya? (QS. Al An'am : 32)
Allah berfirman
Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan. (QS. An Nuur : 52)
0 comments:
Post a Comment